Aspek Menulis dan Personal Branding


Resume Materi 1
Pertemuan ke-1
Hari Selasa, 02 Maret 2020
Kelompok Belajar Menulis  Gelombang 4
Judul Materi: Aspek Menulis Dan Personal Branding
Pemateri:  Agus Sampurno
Oleh: Wakhidah Setiani, Guru SDN 1 Cimareme, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat.

Saya bergabung di group belajar menulis gelombang 4 bersama Pak Jay secara kebetulan, informasi saya dapat dari sebuah group di facebook dan ada tautan menarik agar bisa bergabung di kelas online melalui media whatsup.
Pembelajaran online di group whatsup ini terdiri dari berbagai daerah di Indonesia, bersyukur bisa banyak berkenalan dengan anggota group lainnya di group belajar tersebut. Pengalaman belajar di group tersebut yang membuat saya penasaran, sehingga rasa tersebut yang mendorong untuk mengikutinya. Penasaran tersebut selalu muncul dan membuat bertanya bagaimana cara melakukan pembelajarannya.
Group belajar online di whatsup dimulai dengan menunggu instruksi dari Pak Jay sebagai admin group. Akhirnya muncul intruksi dari Pak Jay bahwa pertemuan pertama kegiatan belajar online di group whatsup dilaksanakan pada hari selasa , 02 – 03 – 2020 mulai pukul 19.00 – 21.00 WIB.

Berikut hasil rangkuman materi yang bisa saya simpulkan pada pembelajaran malam ini:๐Ÿ‘‡

A. Pendahuluan.

Dalam perkembangan dunia media sosial ada beberapa istilah baru yg dulu tdk ada
Sebagai contoh:
Pansos
Influencer
Buzzer
Dan lain sebagainya
Menurut Muh. Asfar kalau buzzer dimaksud adalah asal katanya dari buzz. Buzz bisa diartikan sebagai dengung. Jadi seorang buzzer akan melakukan banyak sekali cuitan atau posting mengenai suatu hal dan biasanya dibayar oleh pihak yg berkepentingan.
Hampir sama dgn influencer, kalau ini orang yg sudah terkenal, ia dibayar untuk mempromosikan/ mengiklankan sebuah produk itu bagus.

B. Pengertian Personal Branding.
Personal branding adalah bagaimana cara membangun dan mempromosikan apa yang akan diperjuangkan.
Personal branding merupakan kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang menjadikan diri kita sebagai sosok yang sekarang ada. Personal branding juga bisa jadi pembeda di antara milyaran sosok profesional lainnya di sekitar kita.

๐Ÿ‘‰ Mengapa Harus Personal Branding?

Kebanyakan orang menganggap personal branding itu terlalu makan waktu dan bahkan sebagian orang bilang, personal branding itu tidak penting. Memang benar bahwa demi membangun branding diri, kita perlu menghabiskan banyak waktu. Namun, anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya salah, karena di era digital ini, tantangan karir/bisnis tak lagi sama. Sebuah bisnis saja memerlukan website yang meyakinkan audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang menyediakan produk/jasa yang bagus juga.
Begitu juga dengan nilai diri kita di mata para pencari pekerja. Tentunya, mereka melihat representasi online sebagai bahan pertimbangan seleksi apakah kita layak menjadi kandidat pekerja ataukah tidak. Mereka mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat seluruh profil yang tersebar secara online.
Menurut sebuah badan konsultasi karir Career Builder, menyatakan bahwa “Lebih dari setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon kandidat pekerja potensial tanpa representasi online yang baik”. Selain itu, “Lebih dari separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan freelancer/perusahaan karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif”.
Jadi, jika kita tidak mulai dari sekarang untuk mengelola reputasi online dengan sebaik-baiknya, kemungkinan besar, secara berkala kehilangan peluang bisnis maupun karir kita. Ingat, ini era digital. Tantangan-tantangannya bukan lagi sekadar perkara seberapa mampu kita dalam menguasai suatu bidang, tapi bagaimana juga dalam merepresentasikannya secara global lewat dunia online.
Jadi, inti tulisan diatas adalah kalau seseorang ingin lakukan branding dirinya maka disebut personal branding. Jika sebuah sekolah ingin lakukan branding maka sebutannya menjadi school branding.
Branding erat artinya dengan pembeda dari yang sejenis. Sebuah sekolah yang sadar branding dia akan duduk bersama menentukan visi misinya di masyarakat.
Sementara jika guru melakukan personal branding maka ia akan fokus pada apa yg di miliki dibanding kelemahan. Ditambah dengan peran medsos maka personal branding guru akan makin cepat.
Saya ingat sekali diawal saya fokus dgn personal branding, saya mulai dgn brand guru kreatif.
Lalu saya menulis hal hal.yang orang ingin ketahui lewat tips tips atau resep resep pengajaran terkini.

C. Kesimpulan.

Dari keseluruhan materi yang disampaikan, maka kesimpulannya adalah:
1. Mulailah dengan menggali personal branding yang ada dalam diri kita. Mulailah dengan hal-hal kecil seperti menuliskan kesukaan kita dalam berbagai bidang, menulis tips-tips atau resep yang mungkin bisa menginspirasi orang lain.
2. Berbagilah hal yang ingin orang lain ketahui, tidak perlu menunggu sampai ahli,bahkan kita bisa berbagi proses yang sedang kita jalankan.
3. Selalu belajar untuk menambah wawasan, gunakan media sosial secara bijak untuk hal-hal yang bermanfaat.

Bandung Barat, 02 Maret 2020.

https://setianiwakhidah.blogspot.com

Komentar